Jumat, 26 November 2010

MAKALAH EKOLOGI EVOLUSI EKOSISTEM

 
BAB I

PENDAHULUAN



1.      LATAR BELAKANG



Makhluk hidup dalam perkembangan dan pertumbuhannya tidak dapat hidup sendiri, selalu memerlukan makhluk lainnya dalam menjalani hidup dan kehidupannya. Antara makhluk yang satu dengan makhluk yang lain selalu berhubungan dan mengadakan kontak yang saling menguntungkan. Tetapi ada juga sebagian kecil mahkluk hidup yang selalu merugikan makhluk lain, biasanya makhluk ini disebut dengan parasit.

Ekologi adalah kajian mengenai interaksi timbal-balik jasad individu, di antara dan di dalam populasi spesies yang sama, atau di antara komunitas populasi yag berbeda-beda dan berbagai faktor non hidup (abiotik) yang banyak jumlahnya yang merupakan lingkungan yang efektif tempat hidup jasad, populasi atau komunitas itu. Lingkungan efektif itu mencakup kesemberautan pada interaksi antara jasad hidup itu sendiri. Kaji ekologi itu memungkinkan kita memahami komunitas itu secara keseluruhan. Guna memastikan kenyataan ini, perlu kiranya diadakan berbagai percobaan di lapangan, di laboratorium atau di kedua lingkungan itu sekaligus.

Adapun ekologi sendiri mencakup suatu keterkaitan antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi, sepeti tumbuhan dan sinar matahari, tanah dengan air, yang pada umumnya dikatakan sebagai hukum alam yang berimbang dan biasa disebut ekosisitem. Komponen-komponen dalam ekosistem telah dikelolah oleh alam dan mereka saling berinteraksi. Ada komponen yang bersifat netral, bekerjasama, menyesuaikan diri, bertentangan bahkan saling menguasai. Akan tetapi pada akhirnya antara kekuatan-kekuatan tersebut terjadi keseimbangan.

Untuk mengetahui keterkaitan atau interaksi antara komponen abiotik dengan biotik serta hubungan antara kedua komponen tersebut maka percobaan ini layak dilakukan, karena untuk mengetahui hubungan antara kedua komponen tersebut butuh suatu pengamatan di lapangan. Dalam pengamatan yang dilakukan, ekosisitem yang diamati itu ada dua tempat yaitu padang rumput dan hutan. Dari kedua ekosistem ini akan dihasilkan data-data mengenai jenis-jenis spesies yang ada pada kedua ekosisitem dan dari data yang ada dapat diketahui perbedaan spesies, keanekaragaman spesies, jumlah spesies, peranan dari masing-masing spesies yang nantinya berkaitan dengan jaring-jaring makanan atau food web yang ada pada ekosistem itu serta dari data yang ada dapat dibuat piramida jumlah spesiesnya berdasarkan peranannya masing-masing. Jika semua komponen tersebut sudah di dapat atau diketahui maka dapat diketahui perbedaan dari kedua ekosistem tersebut, dan mengapa hal itu terjadi serta apa penyebabnya. Hal ini nantinya dikaitkan dengan keadaan dari masing-masing ekosistem yang diamati.

Satu ciri mendasar pada ekosistem adalah bahwa ekosistem itu bukahlah suatu sistem yang tertutup, tetapi terbuka dan daripadanya energi dan zat terus-menerus keluar dan digantikan agar sistem itu terus berjalan. Sejauh yang berkenaan dengan struktur, ekosistem secara khas mempunyai tiga komponen biologi, yaitu; produsen (jasad autotrof) atau tumbuhan hijau yang mampu menambat energi cahaya; hewan (jasad heterotrof) atau kosumen makro yang menggunakan bahan organik; dan pengurai, yang terdiri dari jasad renik yang menguraikan bahan organik dan membebaskan zat hara terlarut.



2.      TUJUAN



·         Dapat mengetahui mekanisme ekosistem di awal terbentuknya

·         Dapat mengetahui proses yang terjadi dari mulai terbentuknya ekosistem sampai kondisi yang kita ketahui terakhir

·         Dapat mengetahui dampak proses – proses di kehidupan mendatang jika ada gangguan

·         Dapat memperkirakan kondisi ekosiste di asa mendatang





3.      RUMUSAN MASALAH



·         Bagaimanakah mekanisme terbentuknya ekosistem di awal terbentuknya ?

·         Apa saja proses yang terjadi dari mula terbentuknya ekosistem tersebut sampai ke kondisi yang telah kita ketahui terakhir ?

·         Apakah proses – proses tersebut terus terjadi di waktu mendatang jika tidak terjadi gamgguan pada ekosistem tersebut ?

·         Bagaimanakah kondisi ekosistem yang kita amati tersebut di masa – masa mendatang ?



4.      DASAR TEORI



Dalam tingkat organisasi kehidupan, ekosistem merupakan area alam yang berlangsung interaksi antara makhluk hidup dan tak hidup, sehingga terjadi pertukaran material antara biotik dan abiotik. Didalam suatu komunitas pada dasarnya tersusun atas komunitas-komunitas. Peristiwa aliran energi yang berlangsung didalam ekosistem lebih kompleks dibandingkan dengan komunitas. Hubungan yang kompleks antara spesies dalam ekosistem disebut dengan istilah jarring-jaring makanan. Selain itu, didalam suatu ekosistem juga berlangsung perputaran materi yang bersifat siklis. Ekosistem hutan merupakan bagian ekosistem terrestrial. Didalam suatu ekosistem hubungan antara organisme dapat bersifat langsung maupun tidak langsung. Aliran energi (arus energi) dapat berlangsung dengan berbagai jalan. Pengamatan suatu ekosiste, tidak mudah dilakukan, diperlukan waktu yang lama. Bahkan dikatakan mungkin tidak ada suatu ekosistem pun yang dapat dipahami seluruhnya. Untuk itu diperlukan penelitian terus-menerus.

Ekosistem terbentuk karena adanya komunitas, suatu system yang hidup dan tumbuh sekaligus sebagai siste, dinamis.

Soerianegara dan indrawan (1982) mengemukakan bahwa komunitas hutan merupakan suatu system yang hidup dan tumbuh karena komunitas itu terbentuk secara berangsur-angsur melalui beberapa tahap invansi oleh tumbuhan, adaptasi, dan stabilisi. Perubahan dalam komunitas selalu terjadi bahkan dalam komunitas hutan yang stabilpun selalu terjadi perubahan, misalnya pohon-pohon yang sudah tua mengalami tumbang dan mati. Terjadilah perbukaan atau tajuk hutan, sehingga sinar matahari dapat masuk ke lapisan tajuk bagian bawah maka anak pohon dapat tumbuh dengan baik sehingga menyusun lapisan tajuk atasnya kembali( Inriyanto. 1982: 121).

Komponen–komponen pembentuk ekosistem dari masing-masing ekosistem itu berbeda-beda, hal ini ditunjukkan dengan jenis-jenis organisme dan komponen abiotik dari kedua ekosistem tersebut yang juga berbeda, dimana suhu pada kedua tempat tersebut masing-masing untuk hutan sebesar 31ºC sedangkan pada padang rumput sebesar 34ºC. perbedaan iklim ini disebabkan karena hutan seperti yang diketahui dapat menciptakan iklim mikro sedangkan pada padang rumput cahaya matahari langsung menyinari areal sehingga suhunya lebih tinggi daripada hutan.

Komponen-komponen ekosistem yang ada pada hutan ini adalah mulai dari tingkat produsen yaitu semua jenis tanaman heterotrof yang ada, tingkat konsumen I yaitu hewan herbivore dan konsuen tingkat II adalah hewan karnivora.

Dari tabel hasil yang sudah ada dapat dilihat jenis spesies yang ada pada ekosistem ini, dimana jenis tumbuhannya sangat beranekaragam dari tingkat stratum yaitu mulai dari strata A sampai dengan strata tumbuhan bawah tanah seperti perdu atau semak. Dari sini dapat dilihat bahwa persaingan yang terjadi pada ekosistem ini sangat tinggi terutama dalam memperoleh sinar matahari, karena jumlah produsen pada ekosistem ini sangat banyak dan masing-masing pasti membutuhkan intensitas cahaya yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.

Bila sejumlah organisme bergantung pada sumber yang sama, persaingan akan terjadi. Persaingan demikian dapat terjadi antara anggota-anggota spesies yang berbeda (persaingan interspesifik) atau antara organisme yang sama (persaingan intraspesifik). Persaingan dapat terjadi dalam makanan atau ruang. Persaingan interspesifik yang dapat terjadi pada ekosistem ini dapat dilihat dari food web yang terjadi yaitu antara nyamuk dengan pacat, dimana mereka sama-sama bersaing dalam memakan dengan kata lain menghisap darah manusia. Sedangkan untuk yang intraspesifik yaitu antara produsen itu sendiri dalam memperoleh sinar matahari, antara hewan yang satu dengan hewan yang lain dalam satu jenis seperti belalang dengan belalang dalam memperoleh tanaman muda yang dapat untuk dimakan.



BAB II

PEMBAHASAN

 

1.      Mekanisme proses terbentuknya ekosistem



Ekosistem darat (hutan)



Pada awal mula terbentuknya ekosistem ini adalah keberadaan komponen abiotik, yaitu tanah dan bebatuan yang berada pada permukaan tanah tersebut. Terdapat pula mata air yang muncul dari dalam tanah. Komponen biotik pertama yang muncul adalah berupa tumbuhan lumut, dimana tumbuhan ini merupakan tumbuhan perintis yang dapat tumbuh dikondisi ekstrim, yaitu di permukaan bebatuan yang cadas sekalipun. Adanya tumbuhan perintis atau lumut memungkinkan untuk tumbuhan lain juga tumbuh. Ketersediaan tanaman mengundang makhluk hidup lain dari kelompok hewan untuk mendiami tempat tersebut, karena adanya ketersediaan adalah tumbuhan maka hewan yang datang adalah hewan herbivore ( pemakan tumbuhan ), misalnya rusa, jerapah serta beberapa jenis burung dan serangga. Dari komponen yang sudah ada maka ditempat tersebut sudah dapat dikatakan ekosistem karena sudah ada komponen biotik dan abiotiknya.

Namun adanya hewan herbivora akan mengundang hewan pemakan daging ( karnivora ) untuk datang, misalnya ular, harimau, burung elang dsb. Ekosistem sudah terbentuk dan berjalan seperti yang sudah digambarkan, adanya peristiwa makan dan dimakan ( rantai makanan ) sampai kedatangan manusia yang mengubah susunan dan fungsi ekosistem tersebut. Manusia mulai melakukan kegiatan – kegiatan yang dapat dikatakan merusak. Yaitu melakukan penebangan – penebangan tanaman dan perburuan terhadap binatang – binatang yang tentu saja akan mengurangi komponen ekosistem yang ada sampai pada puncakanya komponen ekosistem akan habis dan ekosistem akan rusak.



2.      Proses yang terjadi dari mula terbentuknya ekosistem tersebut sampai kondisi terakhir yang kita ketahui



Dari awal mula hingga akhir terbentuknya ekosistem terjadi beberapa proses diantaranya :

a.       Pertunbuhan populasi

Semua makhluk hidup memiliki potensi tumbuh yang tinggi pada kondisi optimum. Di dalam ekosistem, semua komponen biotik jumahnya akan meningkat dengan cepat secara aamiah, dan bila tidak di batasi. Factor keahiran yang mendukung tingginya pertumbuhan populasi. Jumlah kelahiran dan kematian mungkin berfluktuasi secara luas sebagai respon terhadap pengaruh lingkungan yang berbeda, tetapi jumlah itu mendekati seimbang daam waktu yang lama. Interaksi spesies, seperti predasi, kompetisi, dan herbivore akan mengatur naik turunnya pertumbuhan populasi.

b.      Interaksi antar spesies

Organisme tidaka dapat hidup sendirian di alam, tetapi hidup bersama dengan organisme dari spesies lain. Mereka akan saling berinteraksi, interaksi antar spesies ada yang bersifat positif ada juga yang bersifat negative. Interaksi positif dintaranya simbiosis mutualisme dan komensalisme. Interaksi negative yaitu adanya kompetisi dan predasi.

c.       Kepunahan

Kepunahan menggambarkan ketidakmampuan populasi di dalam suatu ekosistem untuk beradaptasi terhadap lingkungan yang berubah, juga kesuksesan evolusi popuasi yang lebih baik mampu beradaptasi lebih baik pula. Karena itu penggantian spesies oleh spesies lain yang lebih sukses mungkin suatu bentuk seleksi dari populasi dan bukan individu yang membawa sifat – sifat baik

d.      Produksi primer

Di sini yang dikatakan produksi primer adalah tumbuhan yang menangkap energy sinar matahari dan mengubahnya menjadi energy kimia dalam bentuk senyawa organic atau proses fotosintesis. Produksi primer ekosistem darat biasanya diprakirakan dari kenaikan tahunan biomassa tubuh tumbuhan.

e.       Aliran energy

Fotosintesi dan produksi primer menyediakan energy bagi komunitas. Herbivore makan tumbuh – tumbuhan, karnivora makan hebivora, dan seterusnya karnivora dimakan karnivora yang lain, begitu seterusnya sehingga terbentuklah rantai makanan, yaitu adanya aliran energy.

f.       Suksesi

Suksesi adaah proses perubahan terarah yang universal dari vegetasi dalam skala waktu ekologi. Perubahan ini merupakan perubahan komposisi komunitas. Komunitas selalu mengalami perubahan. Biamana komunitas terganggu, misalnya hutan ditebang untuk diambi kayunya, maka daerah ini dengan cepat akan dihuni oleh bermacam – macam spesies yang selanjutnya memodifikasi satu atau lebih factor lingkungan. Modifikasi lingkungan ini pada gilirannya memungkinkan spesies baru menjadi mapan.


3.      Apakah Proses – proses tersebut akan terus terjadi di waktu mendatang jika tidak terjadi gangguan pada ekositem tersebut

Ya, selama tidak ada gangguan baik dari dalam maupun dari luar, dari alam maupun dari tangan manusia,maka ekosistem tersebut akan tetap ada,tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan.

4.      Kondisi ekosistem yang kita amati di masa – masa mendatang



Ekosistem akan dihadapkan pada perubahan lingkungan yang berpotensi akan menyebabkan kepunahan. Perubahan iklim,kompetitor, pemangsa dan penyakit yang merupakan tantangan. Sebab – sebab kepunahan atau rusaknya ekosistem hutan adalah :

-  Jika dilihat akhir – akhir ini banyak sekali manusia yang melakukan perusakan terhadap hutan,misalnya penebangan hutan untuk dijadikan lahan pertanian  tentu saja kondisi hutan akan memprihatinkan, tidak ada lagi hewan – hewan yang dapat tinggal dan bernaung di dalamnya. Tidak hanya factor biotiknya yang berpengaruh namun dampak dari hal tersebut akan dapat menimbulkan banjir karena sudah tidak ada lagi penyerap – penyerap air saat hujan turun. Banjir yang terjadi juga ikut merusak komponen abiotiknya, hanyutnya lapisan tanah bersama batu – batuan.

-  Pemburuan liar secara besar - besaran yang dapat juga menyebabkan kepunahan pada hewan – hewan hutan.

-   Polutan. Zat kimia beracun yang merupakan agen kepunahan baik bagi hewan maupun tumbuhan

     Namun apabila hutan tetap dijaga kelestariannya, maka saat ini dan di masa yang akan datang,ekosistem hutan akan tetap ada dan terus terjaga.



BAB III

PENUTUP



1.      KESIMPULAN



Setelah melakukan pengamatan yang dilakukan pada ekosiste hutan dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen ekosistem hutan tersebut sangat bermacam-maca. Dapat dilihat dari jenis-jenis tumbuhan hewan dan lingkungannya yang berada didalamnya. Semua makhluk hidup tergantung dengan makhluk hidup lainnya. Ketergantungan ini menjadikan adanya pertukaran material antara biotik dan abiotik, sehingga terbentuknya tingkat-tingkat organisme kehidupan.

Dari awal mula hingga akhir terbentuknya ekosistem terjadi beberapa proses diantaranya : Pertunbuhan populasi, Interaksi antar spesies, Kepunahan, Produksi primer, Aliran energy, Suksesi.

Selama tidak ada gangguan baik dari dalam maupun dari luar, dari alam maupun dari tangan manusia,maka ekosistem tersebut akan tetap ada,tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan.





DAFTAR PUSTAKA

Euwasie. 1990. Ekologi Tropika. Bandung : ITB

Indriyato. 1982. Ekologi Hutan. Jakarta: Buku Aksara

Hadisubroto,Tisno.1989.Ekologi Dasar.Jakarta:Depdikbud

Tidak ada komentar:

Posting Komentar